Home > Drama

Apa Film Agak Laen Memang Se-Agak Laen Itu?

Film Agak Laen memiliki keunikan baru bagi film genre komedi Indonesia.
Official poster film Agak Laen. (Imajinari)
Official poster film Agak Laen. (Imajinari)

FILMUSIKU.com — Film Agak Laen produksi Imajinari masih tayang di bioskop dan sudah meraih 1,5 juta penonton di hari keenam. Yang menjadi pertanyaan, apakah film yang diperankan Oki Rengga, Indra Jegel, Bene Dion, dan Boris Bokir, memang se-agak laen itu?

Sejak beberapa tahun terakhir, belum ada lagi film Indonesia yang bergenre komedi dari suatu grup. Agak Laen yang merupakan grup yang berisi komika asal Medan ini, memberikan gelombang-gelombang tawa baru yang khas bagi masyarakat Indonesia.

Apa yang membuat film Agak Laen memang agak laen? Pertama yang menjadi uniknya film ini adalah komedi yang dibalut horor, tetapi tetap memberikan tawa ngakak yang padat bagi penonton.

Oki, Jegel, Bene, dan Boris, menjalankan bisnis wahana rumah hantu di sebuah pasar malam yang dikelola oleh Jongki (Arie Kriting). Keadaan ekonomi membuat keempatnya bertekad untuk merenovasi rumah hantu mereka, agar lebih seram.

Sudah berhasil, mereka justru dihadapkan masalah baru ketika ada seorang Caleg yang meninggal terkena serangan jantung karena masuk ke dalam rumah hantu itu. Bahkan dalam adegan yang seharusnya menakutkan, penonton justru diajak tertawa terbahak-bahak.

Yang juga menarik, film Agak Laen mengangkat kemeriahan pesta rakyat dengan permainan-permainan tradisional di pasar malam. Membuat penonton bernostalgia dengan masa kecil, saat diajak orang tua ke pasar malam.

Selain horor, unsur drama dalam film Agak Laen juga menjadi kekuatan yang tak terbantahkan. Selepas gelak tawa yang puas, penonton dibawa masuk ke situasi penuh deru air mata. Hint yang sejak awal memang berada di Oki, pun menjadi kunci duka film ini lewat baktinya pada kedua orang tua.

Ini mengingatkan dengan stigma lama tentang suku Batak, meski ketika perantau menjadi preman atau bahkan narapidana sekali pun, mereka akan tetap sangat mencintai ibunya. Namun bukan hanya suku Batak saja yang terlibat dalam film ini, ada Papua, Padang, Sunda, Jawa, dan Betawi.

Jika harus dibandingkan, lawakan yang dibawa Agak Laen tentunya berbeda dengan pola lawakan Warkop DKI. Agak Laen menonjolkan ide-ide yang tak terduga dengan dialog khas keresahan komika, sementara Warkop DKI lebih menonjolkan lawakan dengan kejadian konyol sehari-hari.

Apa film Agak Laen memang se-agak laen itu? Jawabannya, ini memang agak laen atau berbeda dari film-film komedi yang pernah ada.

× Image