Home > Retro

Tears in Heaven Ditulis Eric Clapton Setelah Kematian Anaknya dalam Usia Empat Tahun

Tears in Heaven merupakan soundtrack film Rush.

“Eric dan Steve sudah lama berteman, mereka membuat satu rekaman bersama beberapa tahun lalu (dengan Blind Faith), dan Eric mengikuti semua tulisan kami dari Arc Of A Diver, karena dia selalu mengikuti Steve. Kami menulis album berjudul Talking Back To The Night yang dibuat Steve dan saya, lalu album ketiga yang kami tulis adalah album Back In The High Life. Jadi Eric tahu tentang itu, dan dia tahu tentang Crusaders dan BB King,” papar Jennings mengenang.

Jennings merevisi liriknya saat Clapton dan bandnya mengerjakannya di studio. Mereka tidak menyangka lagu itu akan menjadi hit besar. “Lagu itu benar-benar jauh dari pikiran saya. Saya begitu terlibat dalam kepekaan subjek tersebut, dan saya bahkan tidak memikirkannya. Saya sangat menyukai semua lagu yang saya tulis, tetapi lagu itu berada di tempat yang sama sekali berbeda,” ungkap Jennings.

Ibu Conor adalah aktris Lory Del Santo. Ia dan Clapton mulai menjalin hubungan saat Clapton sedang menjalani proses perceraian dengan istrinya Pattie.

Setelah kematian Conor, Clapton muncul dalam Pengumuman Layanan Publik yang mendesak para orang tua untuk memasang gerbang, agar menjauhkan anak-anak mereka dari bahaya.

Album ini memenangkan Grammy pada tahun 1993 untuk kategori Rekaman Tahun Ini, Lagu Tahun Ini, dan Vokal Pop Pria Terbaik. Clapton dinominasikan untuk sembilan Grammy tahun itu dan memenangkan enam penghargaan.

Clapton memainkan versi akustik dalam acara spesial MTV Unplugged-nya pada 1992. Penampilannya itu dibuat menjadi album yang sangat sukses, yang menampilkan versi akustik dari "Layla" dan "Before You Accuse Me". Versi akustik tersebut digunakan sebagai sisi-B dari singel akustik "Layla" pada 1992.

Namun, Clapton memutuskan untuk tidak membawakan lagu-lagu itu lagi termasuk “Tears in Heaven”. “Saya sudah tidak merasakan kehilangan lagi, yang merupakan bagian penting dari membawakan lagu-lagu tersebut. Saya benar-benar harus terhubung dengan perasaan yang ada saat saya menulisnya. Lagu-lagu itu telah hilang dan saya benar-benar tidak ingin lagu-lagu itu kembali lagi. Hidup saya berbeda sekarang. Lagu-lagu itu mungkin hanya perlu istirahat dan mungkin saya akan memperkenalkannya untuk sudut pandang yang lebih terpisah,” papar dia.

× Image