Home > Retro

Tears in Heaven Ditulis Eric Clapton Setelah Kematian Anaknya dalam Usia Empat Tahun

Tears in Heaven merupakan soundtrack film Rush.
Cuplikan mv unplugged version 1992 Tears in Heaven oleh Eric Clapton. (Youtube)
Cuplikan mv unplugged version 1992 Tears in Heaven oleh Eric Clapton. (Youtube)

FILMUSIKU.com — Musisi Eric Clapton menulis sebuah lagu tentang putranya yang berusia empat tahun, Conor, yang meninggal pada 20 Maret 1991. Conor jatuh dari jendela lantai 53 apartemen tempat ibunya tinggal di New York City. Kemudian Clapton juga memiliki satu putri, Ruth, lahir pada 1987, setahun setelah Conor lahir.

Clapton menulis “Tears in Heaven” bersama Will Jennings, yang telah menulis banyak lagu terkenal dari film, termasuk "Up Where We Belong" dari An Officer And A Gentleman dan "My Heart Will Go On" dari Titanic. Jennings menulis lirik untuk banyak lagu hits Steve Winwood dan juga menulis bersama BB King, Roy Orbison, The Crusaders, Peter Wolf, dan banyak lainnya.

Jennings mengatakan, Clapton dan dirinya bekerja sama untuk menulis lagu film berjudul Rush. “Kami menulis lagu berjudul 'Help Me Up' untuk bagian akhir film. Lalu Eric melihat bagian lain dalam film untuk sebuah lagu dan dia berkata kepada saya, 'Saya ingin menulis lagu tentang anak laki-laki saya',” ucap dia melansir dari Song Facts.

Clapton menulis bait pertama lagu “Tears in Heaven”, yang bagi Jennings, itu adalah inti dari keseluruhan lagu, tetapi Clapton ingin Jennings menulis sisa baris bait dan bagian chorus. Padahal Jennings sudah mengatakan kepada Clapton bahwa lagu ini sangat pribadi, seharusnya dia menulis semuanya sendiri, tapi Clapton menolak.

“Dia mengatakan kepada saya bahwa dia mengagumi pekerjaan yang saya lakukan dengan Steve Winwood dan akhirnya tidak ada yang lain selain melakukan apa yang dia minta, meskipun subjeknya sensitif. Ini adalah lagu yang sangat pribadi dan sangat menyedihkan, sehingga menjadi pengalaman unik saya dalam menulis lagu,” ucap Jennings.

Clapton masih ragu apakah dia ingin “Tears in Heaven” dirilis atau tidak, tetapi sutradara Rush, Lili Zanuck, meyakinkannya untuk menggunakan lagu itu dalam filmnya. “Argumennya adalah bahwa lagu itu mungkin bisa membantu seseorang, dan itu membuat saya mau merilisnya,” kata Clapton.

Lagu “Tears in Heaven” diputar menjelang akhir film, yang berkisah tentang seorang agen narkotika yang menjadi pecandu. Clapton mengenal Will Jennings dari karyanya bersama Steve Winwood.

× Image