Dokumen Wikileaks Menunjukkan Sejumlah Sineas Hollywood Terlibat Menutupi Kejahatan Israel
FILMUSIKU.com — Ketika Israel melancarkan serangan mematikan di Gaza, menewaskan puluhan ribuan warga sipil, banyak produser TV, musik, dan film papan atas Hollywood Amerika Serikat, justru berusaha melindungi reputasi negara apartheid itu dari kecaman internasional yang meluas.
Bersamaan dengan, Arsip Sony (kumpulan email yang dipublikasikan oleh Wikileaks) membuktikan bahwa para tokoh hiburan yang berpengaruh, berusaha menutupi kejahatan Israel. Mereka menyebut situasi yang terjadi sekarang sebagai upaya untuk mempertahankan diri dari pembantaian warga Yahudi Israel.
Mereka juga bekerja sama dengan pejabat militer dan pemerintah Israel untuk mengoordinasikan pesan mereka. Mereka berusaha membatalkan orang-orang yang menentang ketidakadilan, serta memberikan tekanan finansial dan sosial pada lembaga yang menjadi tuan rumah bagi para artis yang mengutuk tindakan Israel.
“(Pesan Israel) harus diulang terus menerus hingga masyarakat memahaminya,” tulis pengacara dan produser Hollywood Glenn D Feig, dalam rangkaian email kepada banyak eksekutif TinselTown yang paling berpengaruh. Ini merupakan respons atas serangan Israel yang tidak beralasan pada 2014 di Gaza, salah satu babak paling berdarah dalam lebih dari setengah abad pendudukan.
Dinamakan ‘Operation Protective Edge’, saat itu militer Israel terlibat dalam pemboman hampir terus-menerus selama tujuh pekan di jalur pantai yang padat penduduk. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, lebih dari 2.000 orang tewas di mana seperempatnya adalah anak-anak, 18 ribu rumah hancur, menyebabkan lebih dari 100 ribu orang kehilangan tempat tinggal.
Militer Israel dengan sengaja menargetkan infrastruktur sipil, melumpuhkan satu-satunya pembangkit listrik di Gaza dan menutup pabrik pengolahan airnya, yang menyebabkan kehancuran ekonomi, sosial, dan ekologi di wilayah yang oleh Human Rights Watch disebut sebagai ‘penjara terbuka’ terbesar di dunia.
Saat ini, banyak figur publik Hollywood yang menyatakan kekhawatiran yang mendalam. “Kita harus memastikan hal itu tidak akan pernah terjadi lagi,” tegas produser Ron Rotholz. Akan tetapi, Rotholz tidak merujuk pada kematian dan kehancuran yang dilakukan Israel di Gaza.