FILMUSIKU.com — Anna Kendrick perdana menempatkan dirinya sebagai seorang sutradara, dan memilih film bergenre horor kriminal lewat film Woman of the Hour. Bagi pecinta horor, film ini bakalan sukses bikin tegang dengan background story dari tokoh kriminalnya.

Saat dirilis Oktober 2024 lalu, Woman of the Hour melesat ke posisi pertama dalam daftar film di Netflix selama sepekan. Woman of the Hour, dibintangi juga oleh Anna Kendrick sendiri. Ia berperan sebagai Cheryl, seorang aktris Hollywood yang sedang berjuang di industri hiburan besar itu.

Ia diminta untuk mengikuti acara kencan sebagai upaya terakhir untuk memulai kariernya. Saat berada di acara itu, dia bertemu dengan seorang pembunuh berantai, tetapi dia tidak tahu apa-apa mengenai background hidup pembunuh tersebut. Film ini juga diadaptasi dari kisah nyata seorang wanita bernama Cheryl Bradshaw.

Kendrick memberikan lapisan intrik ekstra pada alur cerita yang sudah cukup intens, dengan dialog serta dinamika hubungan yang terasa sekali merupakan sentuhan sutradara wanita. Sejak awal film, penonton sudah diajak masuk dalam situasi yang penuh ketegangan.

Adegan pembuka, yang menampilkan peristiwa pencekikan yang menakutkan dan tidak mengenakkan, membuat penonton akan duduk sedikit lebih tegak dan mengalihkan perhatian penuh pada cerita.

Daniel Zovatto memerankan tokoh pembunuh berantai tersebut, bernama Rodney Alcala. Ia merupakan seorang fotografer dan pembicara yang fasih yang selalu bisa merayu gadis untuk dihabisi. Tidak mudah untuk memerankan karakter sekejam ini, tetapi Zovatto benar-benar berhasil memancarkan aura pembunuh berantai yang menyeramkan dan meresahkan.

Cara dia berubah dari pria ramah yang tampak sangat normal menjadi monster tanpa belas kasihan, sangat pas. Rasa yang diberikan juga sangat realistis dan menakutkan.

Cheryl pun digambarkan sebagai sosok perempuan cerdas dan bersedia berjuang mati-matian untuk bertahan hidup. Woman of the Hour menggambarkan sosok perempuan yang memiliki naluri bertahan hidup dan diperlihatkan sangat realistis.

Biasanya dalam film horor, korban akan digambarkan hidup dalam ketakutan akan sang pembunuh ini. Namun, dalam Woman of the Hour korban justru memutuskan untuk pindah kota dan menjalani kehidupan yang tenang sembari membesarkan keluarga.