Rony Parulian Dijuluki Bryan Adams Indonesia, Nyanyikan Heaven Hingga Best of Me
FILMUSIKU.com — Penyanyi Rony Parulian sukses membuat penggemarnya baik laki-laki maupun perempuan, terpana dengan suara khasnya yang mirip dengan Bryan Adams. Kala membawakan lagu “Heaven” bersama Mario G Klau, seketika membawa pendengar ke era rockmantis 1980-an.
Tidak hanya timbre suaranya, tarikan nafas dan improvisasi Rony Parulian sangat mengingatkan pada Bryan Adams dan sangat empuk didengar. Baru-baru ini, Rony juga melakukan live di Station Head dan membawakan lagu Bryan Adams “Best of Me”. Cuplikannya pun ramai dan menuai pujian dari para penggemarnya.
Sementara lagu “Heaven” sendiri merupakan lagu milik Bryan Adams yang dirilis pada 1984. Dalam sebuah wawancara pada Desember 2003, komposer Jim Vallance mengatakan bahwa ia ikut menulis lagu “Heaven” dengan penulis lirik Bryan Adams.
Lagu tersebut ditulis untuk sebuah film mengerikan berjudul A Night In Heaven yang dirilis pada 1983, tentang seorang penari telanjang pria. Film tersebut mungkin masuk ke dalam kelas tiga, tetapi lagu “Heaven” menjadi hit yang luar biasa.
Awalnya merupakan lagu balada yang kuat, pada 2002 lagu tersebut direkam oleh DJ Sammy, yang versinya menduduki peringkat pertama di Inggris dan peringkat delapan di Amerika Serikat.
Pada 2002, DJ Sammy merekam versinya bersama dengan produser Jerman Yanou dan vokalis Belanda Do. Yanou mengenang dalam 1000 UK #1 Hits karya Jon Kutner dan Spencer Leigh. “Alasan saya memilih 'Heaven' adalah karena saya menyukainya dan lagu tersebut memiliki kenangan yang sangat istimewa dari masa muda saya,” ujar dia melansir Song Facts.
“Saya meminta Do untuk bernyanyi di trek trance yang disetujuinya, tetapi ia juga bersikeras untuk merekam versi yang lebih lambat sesuai dengan aslinya,” ujar dia lagi.
Adams pun memberi respon atas “Heaven” versi Yanou dan Do itu. Ia mengatakan bahwa semua orang menyukai lagu tersebut, dan ia sangat senang dengan versi dance yang diproduksi oleh Yanou.
“Selalu menarik untuk mendengar bagaimana orang lain menafsirkan musik kita, terkadang, seperti versi ini, lalu mereka jadi bisa terhubung atau relate,” kata Adams.