The Atlantis Mussels, Film Dokumenter Indonesia Yang Tayang di Festival Film Cannes

FILMUSIKU.com — Film dokumenter Indonesia yang disutradarai Rachmat Kurniawan, The Atlantis Mussels, mendapat kesempatan untuk tayang di Festival Film Cannes. Hal ini pun menjadi sorotan lantaran sang produser, Azyd Aqsha Madani, menceritakan pengalamannya dan viral.
Dalam unggahannya, Azyd mengatakan dirinya iseng membuat film karena gabut, dan sudah mendaftarkan filmnya itu hingga ke ratusan festival internasional. “Film ini awalnya project iseng-iseng, dibuat dengan penuh keterbatasan dan penuh kekurangan,” kata Azyd kepada Filmusiku, Rabu (12/3/2025).
Mayoritas festival yang didaftarkannya tidak memasukkan The Atlantis Mussels, sehingga ia tidak punya ekspektasi tinggi. Sampai akhirnya mereka mendapat kabar, film mereka memenangkan Best Shortdoc Megacities-ShortDocs Film Festival dan berkesempatan ditayangkan di Semaine Du Cinema Positif yang berada di Festival Film Cannes.
“Ketika berada di sana itu, seperti hidup dalam mimpi. Untuk orang yang cukup passionate filmmaking sejak SMA, menginjakkan kaki di Cannes adalah salah satu impian terbesar saya. Jadi ketika di sana saya selalu terpukau dengan kota Paris dan Cannes,” ucap Azyd.
“Senangnya adalah saya akhirnya bisa berkenalan dengan filmmaker dari belahan dunia lain dan sharing tentang filmmaking. Tidak pernah menyangka hal seperti ini bisa terjadi,” kata dia lagi.
Ada beberapa rekan filmmaker yang baru mereka kenal di sana, dan mereka merasa terkejut karena elemen 3D di The Atlantis Mussels jadi terkesan sangat profesional. Bahkan presiden Megacities-ShortDocs Film Festival sempat mengajak mereka untuk bekerja sama.
Mereka juga diperkenalkan dengan beberapa pelaku industri film di Perancis yang cukup terkenal seperti Alexandre Desplat, Samuel Le Bihan, Golshifteh Farahani, dan Sam Bobino.
The Atlantis Mussels bercerita tentang komunitas warga di pesisir Jakarta, yang mengalami dampak langsung dari penurunan tanah dan perubahan iklim global yang mengancam wilayah mereka.
Dalam upaya menghadapi krisis tersebut, mereka menemukan solusi unik dengan menggunakan cangkang kerang hijau untuk meninggikan rumah mereka.