FILMUSIKU.com — Serial “Black Mirror” musim tujuh dirilis dua hari lalu, yang tentu saja ini ditunggu oleh para penggemarnya. Namun setiap musim baru muncul, ketakutan akan teknologi yang terlalu mutakhir dan modern pun semakin tumbuh.

Bukan tanpa sebab, hal itu dikarenakan “Black Mirror” membuat cerita yang semakin dekat dengan yang terjadi dalam kehidupan. ”Black Mirror” seolah mengajak penontonnya berpikir bahwa cerita yang ada di serial original Netflix itu, suatu saat bisa saja terjadi.

Dari tujuh episode yang dihadirkan, “Black Mirror” selalu berhasil membuat cerita yang ada di luar nalar pikiran orang biasa. Serial antologi fiksi ilmiah pemenang Emmy ini, juga selalu sukses mengeksplorasi bagaimana sisi gelap sifat manusia ketika bersinggungan dengan sisi ekstrem kehidupan modern.

Pada musim ketujuh ini, setiap episodenya tetap berdiri dengan kisahnya masing-masing, yang berarti penonton dapat menonton episode mana pun tanpa perlu berurutan. Episode Common People menjadi episode paling dekat pada musim ketujuh ini.

Bercerita mengenai pasangan suami istri yang dilanda ujian hidup terberat, di mana sang istri mengidap penyakit tumor otak yang membuatnya koma dan dinyatakan tidak akan pernah bisa sadar lagi. Satu-satunya cara yang bisa membuat sang istri kembali pulih adalah mengikuti sebuah metode canggih.

Metode itu bernama Rivermind, namun ada harga yang harus dibayar sementara sang suami harus bekerja keras untuk membayarnya. Metode berteknologi tinggi itu membuat sang istri tetap hidup, tetapi ujiannya pun tak kalah berat.

Teknologi di dunia medis seperti itu tampak relate dengan keadaan sekarang, dan sebenarnya dibutuhkan. Namun “Black Mirror” memberi pesan, teknologi harus dikelola dengan orang yang bijak dan harus benar-benar bisa membantu.

“Black Mirror” juga mengirim pesan bahwa teknologi dibuat justru bukan untuk bikin tambah susah atau bahkan melawan takdir. Karena jika itu tujuannya, maka kehancuran akan terjadi pada dunia dan seisinya.