Home > Drama

Panggil Aku Ayah, Haru dan Hangatnya Kasih Sayang Orang Asing yang Tulus

Panggil Aku Ayah mulai tayang 7 Agustus 2025.
Myesha Lin dan Ringgo Agus Rahman dalam cuplikan film Panggil Aku Ayah. (Visinema Pictures)
Myesha Lin dan Ringgo Agus Rahman dalam cuplikan film Panggil Aku Ayah. (Visinema Pictures)

FILMUSIKU.com — Visinema Pictures kembali merilis film drama keluarga, kali ini disutradarai Benni Setiawan, Panggil Aku Ayah. Mulai tayang di bioskop pada 7 Agustus 2025, film ini menghadirkan haru sekaligus kehangatan kasih sayang orang asing yang memiliki ketulusan hati.

Ringgo Agus Rahman berperan sebagai Kang Dedi, kepala debt collector yang dikenal garang. Sementara Boris Bokir berperan sebagai Mang Tatang, kaki tangan setia Kang Dedi yang idenya selalu bikin geleng kepala. Ketika mereka menagih utang, siapa sangka justru terpaksa harus mengurus anak kecil.

“Kami ingin mengajak penonton merasakan hangatnya cinta tanpa syarat yang datang dari tempat tak terduga, tentang seseorang yang tidak sedarah, namun mampu mencintai dan dicintai dengan layak seperti keluarga dan buah hatinya sendiri,” ujar Chief Content Officer Visinema Studios, Anggia Kharisma, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (30/7/2025).

Banyak adegan yang membuat mata ngembeng. Tapi penonton nggak dibiarin sedih berlama-lama, karena banyak juga adegan yang bikin senyum karena ikut merasakan rasa happy dari keluarga sederhana itu.

Visinema selalu menonjolkan keunggulan sinematiknya, hingga tempat-tempat kumuh pun terlihat estetik. Ekspresi ruwet tapi penuh cinta dari wajah seorang Ringgo Agus Rahman, juga bikin penonton langsung kangen ayah.

Terkadang ada beberapa hal yang membuat film itu bisa terasa hangat, tapi Panggil Aku Ayah berhasil membuat diri penontonnya serasa dipeluk.

Bagaimana tidak? Di tengah ketakutan Pacil yang masih berusia sangat dini, dihadapkan dengan orang asing, yang ternyata justru menjadi ‘malaikat pelindung’ untuk seumur hidupnya. Secuil perhatian kecil antara Pacil dan Kang Dedi saja, auto bikin baper.

Meski berkisah tentang keluarga yang terbentuk bukan dari darah kandung, Panggil Aku Ayah juga menyentil persoalan jerat rentenir yang mencekik kehidupan orang miskin.

Peliknya menjalani hari sebagai orang miskin, tak ada teman maupun saudara, ditambah lagi dengan ditinggal kabur suami, terpaksa utang rentenir harus ditanggung Rossa (ibu dari Pacil). Rentenir melakukan berbagai cara agar utang dibayar.

Meskipun diadaptasi dari film Korea, Pawn, Panggil Aku Ayah menyematkan banyak sentuhan budaya lokal termasuk latar karakter yang dibentuk dari wilayah Sukabumi, Jawa Barat, sehingga menggunakan dialek Sunda.

Selain itu, atmosfer dan dialog juga dibuat seperti kehidupan sehari-hari agar relate. Sutradara Benni Setiawan juga tidak menghilangkan kekuatan plot yang ada dalam film aslinya.

“Sebagai seorang ayah, saya selalu menikmati terlibat dalam film keluarga, termasuk di film ini. Menurut saya, Panggil Aku Ayah sangat spesial karena ceritanya bukan hanya menyentuh, tapi juga dibalut dengan komedi yang ringan dan menghibur,” ucap Ringgo dalam kesempatan yang sama.

× Image