Home > Teror

Perang Hacking Aparat Vs Teroris 13 Bom di Jakarta

13 Bom di Jakarta berdasarkan kisah nyata pemboman di Tangerang tahun 2015.
Chicco Kurniawan dan Ardhito Pramono dalam sebuah adegan di film 13 Bom di Jakarta. (Visinema Pictures)
Chicco Kurniawan dan Ardhito Pramono dalam sebuah adegan di film 13 Bom di Jakarta. (Visinema Pictures)

FILMUSIKU.com — Dalam film 13 Bom di Jakarta, Visinema Pictures telah memperlihatkan banyak aksi menegangkan selama film berlangsung. Aksi teror dari para teroris dengan perencanaan yang matang tanpa celah, siap membuat para penonton terduduk tegang menunggu bagaimana aksi itu dihentikan.

Film 13 Bom di Jakarta diangkat dari kisah nyata peristiwa teror bom di Tangerang pada 2015. Pada kasus tersebut, tersangka bernama Leopard Wisnu Kumara meletakkan beberapa bom di hari-hari berbeda, dan semuanya berlokasi di Mall Alam Sutera.

Sementara dalam film 13 Bom di Jakarta, pihak teroris meminta tebusan berupa bitcoin, di mana pimpinan teroris yang bernama Arok diperankan oleh Rio Dewanto, meretas atau hack pada media komunikasi massal seperti videotron di seluruh kota, dan menyampaikan apa yang mereka inginkan.

Bila tidak dikabulkan dalam hitungan jam, bom akan diledakkan. Tentu saja di sini Arok mengumpulkan orang-orang yang mumpuni dan memiliki kesamaan dendam pada negara. Hingga akhirnya mereka pun dihadapkan pada adu kemampuan hacking.

Yang menariknya dalam film 13 Bom di Jakarta ini, karena melibatkan pengusaha muda yang bergelut di bidang Bitcoin, yang diperankan Ardhito Pramono dan Chicco Kurniawan. Dua sahabat yang menggagas perusahaan bitcoin pertama di Indonesia itu, justru menjadi target dari Arok untuk melancarkan seluruh rencana dibalik teror yang ia buat.

Buat yang penasaran kenapa sih mereka sampai memilih untuk menjadi teroris dan membuat gaduh negara sampai menimbulkan korban jiwa? Tentu saja karena dendam masa lalu atas ketidakadilan yang menimpa diri dan orang-orang di sekitarnya.

Karena terhimpit masalah ekonomi tanpa jalan keluar, tersisa pikiran dan hati yang sempit untuk melakukan segala cara termasuk balas dendam dengan melakukan aksi teror.

Setelah banyak teror dilakukan, aksi kucing-kucingan yang berlangsung dalam beberapa hari ini berhasil menguras hati penonton. Sudah pasti akhir dari kasus ini adalah baku hantam antar pihak negara dan kelompok teroris Arok.

Sebetulnya, kepolisian telah berkali-kali selalu terkecoh bahkan terjebak dalam permainan Arok. Karena rupanya peran mata-mata dalam film 13 Bom di Jakarta juga menjadi hint lancarnya kasus terorisme ini, bahkan terjadi perpecahan di internal kepolisian.

Lantas siapa yang dapat membantu memecahkan kasus ini? Kuncinya ada pada dua pemuda pengusaha bitcoin tersebut. Meski belum tayang di platform streaming, maka wajib untuk menontonnya jika sudah tersedia nanti.

× Image