Mengapa Netflix Selalu Menyelipkan Karakter LGBT yang Sebenarnya Tidak Diperlukan?
FILMUSIKU.com — Dua tahun ini, Indonesia mulai mengadakan kolaborasi dengan Netflix untuk meluncurkan serial dan film original Netflix. Sebut saja seperti film Dear David, lalu serial “Gadis Kretek” dan yang terbaru “Joko Anwar’s Nightmares and Daydreams”.
Bisa memiliki serial atau film dari Netflix mungkin jadi satu kebanggaan besar, karena Netflix merupakan salah satu platform tontonan streaming terbesar di dunia. Apalagi saat pandemi, nonton streaming di Netflix seperti menjadi sebuah habit baru pengganti nonton bioskop.
Netflix juga disebut-sebut membuat banyak orang enggan nonton ke bioskop, dan memilih menunggu saja film yang ingin ditonton tayang di Netflix. Namun, yang menjadi sorotan adalah setiap serial atau film dari original Netflix, pasti memunculkan karakter LGBT atau adegan ranjang.
Sudah banyak sekali tontonan yang menyuguhkan hal tersebut, bahkan Dear David dan “Joko Anwar’s Nightmares and Daydreams” ikut memunculkan karakter LGBT. Sementara dalam “Gadis Kretek” memunculkan adegan ranjang antara Dian Sastrowardoyo sebagai Jeng Yah dan Ario Bayu sebagai Raja.
Dear David memiliki karakter Dilla yang diperankan Caitlin North Lewis, yang merupakan seorang lesbian. Meski cantik, diam-diam ia memendam rasa pada sahabatnya, Laras yang diperankan Shenina Cinnamon. Dilla sempat mengungkapkan perasaannya pada Laras di akhir cerita.
Andai Dilla bukan seorang lesbian dan tetap bersahabat dengan Laras, ini sama sekali tidak akan mengganggu alur cerita utamanya. Yakni kisah romansa antara Laras dengan lelaki khayalannya di sekolah, David yang diperankan Emir Mahira.
Lalu dalam “Joko Anwar’s Nightmares and Daydreams” episode 3 Poems and Pain, karakter Hendra Ono diperankan oleh Restu Sinaga memiliki hubungan gay dengan Anthon yang diperankan Tora Sudiro. Lagi-lagi, ini merupakan karakter gay yang tidak diperlukan.
Dalam cerita tersebut, Laras yang diperankan Marissa Anita, harus pergi ke dokter untuk memeriksa keadaannya setelah merasakan pengalaman yang dialami kembarannya, Rania. Dokter itu adalah Anthon, jika dokter itu tetap Anthon namun bukan pasangan Hendra Ono, itu tidak akan mengganggu alur cerita utama.
Anthon tetap bisa menjadi dokter, sementara Hendra Ono tetap bisa menjadi penerbit, tanpa perlu mengumbar orientasi seksual mereka. Tetapi, Netflix memang melakukan banyak hal untuk representasi LGBT lewat film dan serial.
Netflix memiliki begitu banyak konten sehingga mereka meluncurkan kembali vertikal LGBT mereka, yang ternyata ditujukan untuk membantu penggemar menemukan hal-hal yang mungkin terlewatkan. Tetapi bukan hanya muslim yang lebih banyak menentang soal orientasi seksual itu, banyak juga orang-orang di luar muslim yang menganggap karakter LGBT di Netflix tidak diperlukan.