Home > Update

Anggun C Sasmi Debut Main Film Indonesia, Disutradarai Wregas Bhanuteja

Film Para Perasuk mulai masuk proses syuting, tayang 2025.
Jajaran pemain film Para Perasuk. (Rekata Studio)
Jajaran pemain film Para Perasuk. (Rekata Studio)

FILMUSIKU.com — Sutradara pemenang Piala Citra, Wregas Bhanuteja, akan segera memproduksi film panjang ketiganya Para Perasuk. Diproduksi oleh Rekata Studio, para pemain mulai diperkenalkan hari ini, Senin (5/8/2024), ada Anggun C Sasmi yang perdana bermain dalam film Indonesia, hingga Maudy Ayunda.

Saat ini, Para Perasuk telah bersiap melakukan syuting dan telah melakukan big reading bersama para jajaran pemeran. Pengumuman para pemain ini juga diluncurkan sepekan setelah konser perdana Anggun C Sasmi di Indonesia, Ahad (28/7/2024) lalu.

Sejak 1994, Anggun melepaskan kewarganegaraan Indonesia dan menjadi warga negara Perancis, untuk mengejar karir internasionalnya. Anggun pulang kampung untuk menyapa penggemarnya di Indonesia, bahkan bersedia main film Indonesia perdananya.

Para Perasuk juga akan dibintangi oleh pemeran bertabur bintang seperti Maudy Ayunda, Angga Yunanda, Bryan Domani, Chicco Kurniawan, Indra Birowo, dan Ganindra Bimo. Film Para Perasuk sekaligus menjadi pertama kalinya para aktor dan aktris ini bermain bersama dalam satu judul film, menjadi kolaborasi yang sangat menarik untuk ditunggu.

Diproduseri oleh Siera Tamihardja, Iman Usman, dan Amalia Fitriani Rusdi, Para Perasuk akan menjadi persembahan terbaru Wregas dengan genre yang menantang, drama supernatural. Wregas bersama Rekata Studio sebelumnya lebih dulu sukses dengan film Budi Pekerti yang memperoleh berbagai pujian dari kritikus dan penghargaan di Indonesia dan festival film internasional.

Di sebuah desa di mana masyarakatnya menganggap kerasukan roh menjadi suatu kepuasan dan kesenangan bersama, Bayu bercita-cita untuk menjadi seorang perasuk dalam sebuah upacara pesta kerasukan massal. Di saat bersamaan, ia tumbuh menjadi tokoh sentral dalam mengatasi krisis yang mengancam keutuhan warga di desanya.

“Di film ketiga, saya ingin, menceritakan fenomena di sebagian kelompok masyarakat, yang memilih untuk menjadikan hal supranatural (seperti pesta kerasukan), sebagai sarana rekreasi, untuk sejenak lari dari realita dan menemukan suatu kebahagiaan,” kata Wregas dalam keterangan tertulisnya.

“Bagi mereka, kebahagiaan tidak hanya ditemukan dari benda-benda yang berwujud fisik, namun kebahagiaan bisa ditemukan dari hal yang tidak terlihat yang dianggap hidup berdampingan dengan masyarakat ini,” kata dia lagi.

Maudy Ayunda, yang pertama kali bekerja sama dengan Wregas di film Para Perasuk, mengungkapkan antusiasmenya terlibat dalam film ini. Ia mengaku sudah mengagumi sejak lama karya-karya Wregas yang berbeda dan berani dengan mengangkat isu-isu sosial. Maudy pun sangat menghargai pendekatan penyutradaraan dan seni yang dilakukan oleh Wregas.

“Saya dengan senang hati menerima tawaran proyek film Para Perasuk dan sekarang sedang proses menuju syuting. Kami semua sudah melakukan proses reading dan latihan. Sangat menyenangkan karena menurut saya pendekatan film ini sejak awal cukup berbeda,” ungkap Maudy.

Ia juga mengaku diberikan ruang eksplorasi untuk memberikan kemungkinan gagasan-gagasan ataupun sentuhan dari dirinya sendiri, dalam berakting atau membawakan karakter di film Para Perasuk.

Sementara itu, Angga Yunanda yang sebelumnya juga telah berkolaborasi dengan Wregas dan Rekata Studio melalui film Budi Pekerti, kini ia kembali dipercaya memerankan salah satu karakter kunci di film ini.

“Saya bersyukur sekali bisa kembali berkolaborasi dengan Wregas. Di film ini, menjadi tantangan dan pengalaman baru bagi saya. Dan saya selalu suka dengan tantangan baru yang diberikan oleh Wregas, dengan imajinasinya yang luar biasa,” papar Angga.

Para Perasuk yang memiliki judul internasional Levitating juga berko-produksi secara internasional, dengan melibatkan Momo Film Co, perusahaan produksi asal Singapura.

× Image