Hollywood Menghadapi Krisis Blockbuster Bahkan Film Superhero Sepi Penonton
Di Indonesia sendiri, film dan serial yang disajikan kian berkualitas sehingga memiliki penonton yang jumlahnya sangat besar. Masyarakat Indonesia mulai mencintai karya-karya anak bangsa, ditambah seruan boikot yang serius dijalankan oleh mayoritas masyarakat Indonesia baik beragama Islam maupun agama lain.
Film horor, banyak sutradara yang membuat film horor dengan CGI yang canggih, cerita yang kuat, hingga akting para aktor dan aktrisnya yang kian mumpuni. Film drama pun juga tak kalah menarik, para penulis mampu menangkap isu apa yang sedang ramai dibicarakan masyarakat agar relate dan banyak yang penasaran menonton.
Yang sedang hangat dibicarakan, film animasi buatan kreator dalam negeri yang kualitasnya terasa internasional dan meraih hampir 2 juta penonton saat artikel ini ditulis. Serial Indonesia dari beberapa platform pun juga tak kalah berkualitas, meskipun ceritanya lagi tren mengambil tema perselingkuhan dan masih menuai kritik karena vulgar untuk budaya timur.
Hal tersebut bisa menjadi salah satu alasan mengapa film luar negeri terutama yang berasal dari Hollywood, semakin kurang diminati di Indonesia. Bahkan, masyarakat Indonesia mulai kembali melirik film-film yang berasal dari sesama negara Asia seperti China dan Thailand.
Perang dagang antara China dan Amerika Serikat juga bisa menjadi penyebab, lantaran baru-baru ini, China memberlakukan aturan untuk melarang film Hollywood tayang di China. Padahal, China merupakan jumlah penduduk terbanyak di dunia, yang tentu akan berpengaruh pada jumlah penonton.
Sementara Indonesia merupaka jumlah penduduk terbanyak keempat, India dengan jumlah penduduk terbanyak ketiga masih setia mencintai film Bollywood mereka. Agaknya, Amerika Serikat salah langkah jika meremehkan China dan Indonesia dalam berbagai aspek.