Home > Update

Zhao Lusi Alami Depresi Hingga Mengganggu Fungsi Motorik, Berawal dari Kekerasan dan Pelecehan

Zhao Lusi mengaku alami depresi sejak 2019.
Zhao Lusi dalam serial Hidden Love. (Youku)
Zhao Lusi dalam serial Hidden Love. (Youku)

FILMUSIKU.com — Aktris populer asal Tiongkok yang juga menjadi pemeran utama dalam serial “Hidden Love”, Zhao Lusi, mengalami depresi hingga mengganggu fungsi motoriknya. Hal itu terungkap setelah sebuah video memperlihatkan proses Lusi yang berangsur pulih.

Sebelum video itu muncul, Lusi terlebih dulu menanggapi kekhawatiran penggemar dan angkat bicara lewat unggahan di Weibo tepat pada 1 Januari 2025. Unggahan itu baru muncul beberapa pekan setelah ia sempat terlihat lemas di kursi roda sebuah rumah sakit.

Berbagai laporan mengklaim bahwa wanita berusia 26 tahun itu jatuh sakit saat syuting drama terbarunya. Lusi pun akhirnya membahas masalah kesehatannya, dan mengungkapkan perjuangannya melawan depresi.

Ia mengatakan juga bahwa ia telah mengalami kekerasan berkali-kali. Dalam unggahannya, Lusi juga menambahkan foto-foto dari proses pemulihannya yang menunjukkan bahwa berat badannya pernah mencapai 36,9 kilogram.

“Pada 2019, saya mulai mengalami depresi. Saya mendengar hal-hal seperti, 'Berhentilah membesar-besarkannya' dan 'Berpikirlah positif dan semuanya akan baik-baik saja'. Saya juga merasa bahwa saya terlalu dramatis dan sensitif, jadi saya tidak menganggap serius kesehatan mental saya,” ungkap Lusi.

Ia mengungkapkan bahwa selama bertahun-tahun, ia mulai mengalami berbagai penyakit termasuk pneumonia, kehilangan pendengaran, gatal-gatal, mual, dan nyeri leher.

“Saya juga menghadapi kehilangan orang-orang terkasih dan diagnosis kanker dalam keluarga saya, semuanya terjadi secara berurutan. Namun, besarnya peristiwa ini menutupi perasaan saya, membuat saya terus mengabaikan masalah saya sendiri,” kata dia lagi menambahkan.

Lusi juga mengungkapkan pengalaman masa lalunya yang pernah mengalami pelecehan. “Sewaktu saya masih kecil, orang-orang memanggil saya 'vas bunga tak berguna'. Selama bimbingan belajar sepulang sekolah, saya dipukuli di asrama guru. Saat itu, saya pikir dihukum karena nilai jelek adalah hal yang wajar dan tidak berani bicara karena 'Kamu harus selalu menemukan masalahnya dalam diri kamu sendiri',”

“Seiring bertambahnya usia, saya kembali dipukuli karena gagal mengikuti audisi. Saya tidak berani membuat keributan, saya hanya ingin melarikan diri. Saya terbiasa menangani segala sesuatunya sendiri dan tidak pernah mengembangkan kebiasaan untuk meminta bantuan dari siapa pun,”

Lusi menambahkan, selama ini, ia tidak pernah menyebutkan penyakitnya karena ia tidak ingin penyakitnya digunakan sebagai aksi publisitas. Lusi menegaskan bahwa depresi sebagai gangguan adalah penyakit, dan berterima kasih pada orang-orang yang selalu ada di sampingnya.

“Depresi tidak bisa diselesaikan hanya dengan 'berpikir positif' atau 'membicarakannya'. Karena cinta, saya ingin hidup sekali lagi. Semoga kalian semua mendapatkan Tahun Baru yang Bahagia dan kebahagiaan tanpa akhir,” kata Lusi mengakhiri.

Baru setelah itu, video tentang kemajuan pemulihan Lusi dirilis secara daring oleh anonim yang mengaku sebagai temannya Lusi, yang memperlihatkan bahwa ia mengalami kesulitan dengan fungsi motorik dasar seperti berjalan dan makan.

× Image