Dokumen Wikileaks Menunjukkan Sejumlah Sineas Hollywood Terlibat Menutupi Kejahatan Israel
Email Arsip Sony itu juga mengungkap obsesinya dengan pembuat film dan aktivis sosial asal Inggris Ken Loach. Sutradara film Jimmy's Hall itu, baru-baru ini dinominasikan untuk Palme d'Or yang bergengsi di Festival Film Cannes. Dan setelah serangan Israel di Gaza, ia secara terbuka menyerukan boikot budaya dan olahraga terhadap negara apartheid itu.
Hal ini membuat banyak orang di Hollywood marah. CEO Relativity Media, Ryan Kavanaugh menuntut agar tidak hanya Loach, tetapi seluruh Festival Film Cannes dibatalkan. “Studio dan jaringan harus bersatu dan memboikot Cannes. Jika kita tidak melakukannya, kita mengirim pesan bahwa holocaust lain tidak masalah bagi Hollywood selama bisnis berjalan seperti biasa,” kata dia.
Mantan wakil ketua NBC Entertainment dan Universal Media Studios serta produser acara seperti "The Office", "The Biggest Loser", "Ugly Betty", Ben Silverman mengatakan bahwa industri harus memboikot para pemboikot.
Sementara itu, Rotholz menulis surat kepada pimpinan Festival Film Cannes, menuntut agar ia mengambil tindakan terhadap Loach atas komentarnya. “Tidak ada tempat untuk (pernyataan tidak toleran dan penuh kebencian) di dunia film dan pembuat film global,” kata dia.
Percakapan email dari banyak tokoh paling berpengaruh di Hollywood itu menunjukkan, bahwa mereka merasa yakin bahwa dunia menginginkan pemusnahan orang Yahudi, dan bahwa Israel (serta diri mereka sendiri) adalah satu-satunya hal yang menghalangi hal itu terjadi.
“Sangat penting bagi tokoh-tokoh terkemuka di komunitas film, tv, media, digital, dan teater, mendukung negara Yahudi yang kuat dan berkuasa, untuk mengembangkan strategi dalam berhubungan dengan rekan-rekan di London dan Eropa, dan dengan komunitas kreatif di sini dan di Eropa, untuk mempromosikan dan menjelaskan tujuan Israel,” papar Rotholz.
Email Arsip Sony itu juga menunjukkan bahwa, tidak hanya petinggi TinselTown yang mengoordinasikan strategi untuk membungkam para pengkritik Israel, tetapi mereka juga berhubungan erat dengan pemerintah Israel dan militernya.
Produser George Perez, misalnya, mengirim pesan kepada rekan-rekannya dalam email berantai untuk memperkenalkan mereka kepada seorang kolonel IDF.
Mengingat sebagian besar dari mereka yang tewas adalah warga sipil Palestina, tidak jelas apakah ia menganggap semua warga Palestina atau hanya Hamas sebagai musuh Hollywood. Perez juga mencatat bahwa Kobi bekerja sama erat dengan Friends of the Israeli Defense Forces (FIDF) yang membutuhkan sumbangan.
Ia juga menyarankan bahwa Hollywood perlu berusaha keras untuk membantu perjuangan Israel terus-menerus demi kelangsungan hidup warga Israel.
Perlu diketahui, dukungan pemerintah AS untuk Israel terus meningkat. Antara tahun 2019 dan 2028, pemerintah AS dijadwalkan mengirimkan bantuan hampir 40 miliar dollar AS, hampir semuanya berupa bantuan militer, yang berarti bahwa dana pembayar pajak Amerika Serikat berkontribusi terhadap penindasan dan pemindahan paksa warga Palestina.